Sejarah Windows
Kilas Balik Perkembangan
Sistem operasi Windows yang legendaris itu pertama kali diciptakan oleh Microsoft pada tahun 1985 sebagai bagian dari upaya untuk mengaplikasikan interface grafis sebagaimana yang dimiliki oleh Macintosh pada IBM-PC. Kala itu, Windows tidak lebih dari sebuah graphical tools yang tampil nyaris seadanya. Windows versi pertama ini memang tidak terlalu sukses--setidaknya dilihat dari segi pemasaran--namun demikian, inilah tonggak awal penggunaan Graphical User Interface (GUI) pada mesin-mesin PC.
Windows nyaris tidak mengalami perkembangan berarti hingga mencapai versi 3.0. Saat itu, sepertinya Windows sudah menemukan bentuknya yang pas. Perlahan tapi pasti Windows 3.1 diikuti oleh saudaranya Windows for Workgroups yang dirilis tahun 1992 mulai menggebrak. Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan mesin kelas 386 keatas yang dilengkapi dengan hard disk--tergolong mewah untuk ukuran saat itu--program-program berbasis Windows mulai dapat diterima pasar dan perlahan-lahan menggantikan software berbasis DOS yang semula mendominasi. Demikianlah, maka para pengguna WordStar mulai beralih ke AmiPro atau Microsoft Word, sementara pengguna tradisional Lotus 123 mulai mencoba mencicipi Microsoft Excel atau 123 for Windows.
Kala itu, Windows sebenarnya lebih mirip sebuah graphical tools yang berjalan diatas sistem DOS ketimbang sebuah OS yang berdiri sendiri. Atas pertimbangan itulah, maka sekitar tahun 1994 Microsoft memperkenalkan OS Windows NT kepada publik. Dari segi teknologi, NT merupakan sebuah terobosan dengan sistem kerja 32 bit murni dan setumpuk kelebihan lainnya, termasuk kemampuan untuk berdiri sendiri sebagai sebuah OS tanpa bergantung kepada MS-DOS. Sayangnya, kebutuhan hardware yang tergolong mewah untuk ukuran saat itu (processor sekelas 486, 16 MB RAM dan hingga ratusan MB spasi hard disk untuk instalasi) menyebabkan sistem operasi ini dianggap haya cocok untuk dipasang pada komputer sekelas server dengan beban kerja yang besar.
Pertengahan tahun 1995, Bill Gates, boss Microsoft, meluncurkan Microsoft Windows 95. Kali ini produk barunya--yang dikembangkan dengan nama sandi CHICAGO--ini digembar-gemborkan memiliki sejumlah kelebihan dibanding para pendahulunya. Kinerja 32 bit, preemptive multitasking, multithreading, kemampuan menangani hardware secara plug-and-play, GUI yang lebih cantik, dan kemampuan untuk langsung masuk ke modus grafis saat booting merupakan jurus pamungkas Microsoft untuk menggaet pembeli.
Windows 95 pun laku keras bak kacang goreng. Kebutuhan hardware yang kurang lebih setara dengan NT tidak lagi menjadi masalah karena turunnya harga peripheral komputer, utamanya RAM, ditambah dengan semakin meluasnya penggunaan harddisk berkapasitas 1 GB keatas, membuat produk yang satu ini tidak terlalu sulit untuk menembus pasar.
Windows 95 mendominasi komputer-komputer desktop hingga tahun 1997, ketika Microsoft mengeluarkan versi perbaikan yang berjuluk Windows 95/OSR2. Salah satu fasilitas pamungkas yang ditawarkan dalam rilis ini adalah penggunaan sistem FAT32 (32 bit File Alocation Table) yang mampu mengoptimalkan struktur perekaman file pada harddisk berkapasitas besar (640MB keatas). Era internet diantisipasi Microsoft dengan memaketkan secara built-in browser Microsoft Internet Explorer 3.0 beserta Microsoft Mail & News pada produk ini. Tak ayal langkah yang diambil Microsoft ini sempat mengundang protes dari para pengembang software browser seperti Netscape. Apa mau dikata, Microsoft tetap bertahan pada keputusannya. Mudah ditebak, Microsoft akhirnya merajai sebagian besar pasar untuk software browser hingga saat ini.
Hanya berselang setahun setelah Windows 95/OSR2 diluncurkan, Microsoft kembali merilis Windows versi terbarunya, yang kali ini dinamai Windows 98. Tidak banyak kelebihan yang ditawarkan dibanding para pendahulunya. Windows 98 Memaket Internet Explorer 4.0 dan software Outlook Express untuk menggantikan MS Mail & News pada versi sebelumnya serta memperkenalkan sistem manajemen file yang terintegrasi dengan browser internet sehingga memudahkan penggunanya untuk bekerja dalam jaringan. Tidak ketinggalan pula (tentu!) perbaikan interface.
Dua tahun berlalu semenjak Windows 98 diluncurkan--tentunya dengan diselingi keluarnya beberapa patch dan perbaikan bug--Microsoft kembali mengambil langkah dengan merilis Windows 2000 yang kelak akan menggantikan Windows NT sebagai sistem operasi untuk server dan pengguna kelas high-end. Bagi pengguna rumahan alias home user, tersedia Windows Me (Millenium Edition) yang tidak lain adalah pengembangan dari versi Windows 9x. Banyak hal yang ditawarkan Microsoft untuk pengguna Me. Selain kemasan berupa tampilan yang lebih menarik, sistem ini juga memaket Internet Explorer dan Microsoft Outlook Express 5.5. Dalam rilis kali ini, Microsoft juga banyak memberi perhatian pada aplikasi Multimedia, bisa dilihat dari disertakannya paket-paket program semacam Windows Movie Maker dan DVD Player, serta peningkatan fasilitas yang cukup signifikan pada Windows Media Player. Secara teknis, Windows Me membuat terobosan dengan melepaskan dukungan kompatibilitas untuk DOS dan aplikasi-aplikasinya. Akibatnya pengguna Windows tidak lagi dapat booting melalui prompt DOS (di versi-versi sebelumnya dapat dilakukan dengan menekan [F8] saat booting, dilanjutkan dengan memilih opsi "Start with MS-DOS Mode").
Tapi tentu saja semua itu ada konsekuensinya. Windows Me mewajibkan pengguna memiliki processor setara Pentium 166 dan RAM minimal 32 MB untuk dapat menjalankannya. Tentunya ini bukan persyaratan yang kelewat berat bagi para user di negara maju mengingat harga hardware yang terus terjun bebas. Sayang kita di Indonesia hanya bisa menelan ludah. Kurs USD yang melonjak ke level yang nyaris tidak masuk akal membuat banyak pengguna PC di Indonesia yang harus puas menggunakan PC dengan konfigurasi hardware seadanya.
Kini Microsoft telah mengeluarkan versi Windows terbarunya: Windows Xp (eXPerience). Jelas banyak kelebihan yang ditawarkan dibandingkan dengan para pendahulunya. Windows Xp dipaket dengan interface yang berbeda; lebih familiar bagi pengguna awam sekalipun, juga integrasi dengan internet yang semakin mantap, dan tidak ketinggalan fasilitas multimedia yang aduhai. Tapi tunggu dulu! Untuk menikmati segudang kelebihan yang ditawarkan Microsoft lewat Windows Xp nya itu, tentu harus dengan modal perangkat keras yang handal. Apabila komputer anda berprosesor kurang dari Pentium II/Celeron 350 MHz dengan RAM 64 MB (direkomendasikan 128 MB), maka sebaiknya tunda dulu keinginan untuk menggunakan si Xp!
0 komentar:
Posting Komentar